Jumat, 29 Mei 2009

Bangun

Mata ini mulai perlahan membuka
Ditemani jemariku yang perlahan mulai bergerak meraba cahaya
Hatiku seperti ringan
Sepertnya kesedihan itu berdiri membelakangiku kini

Dia yang menjauh atau kah kini aku yang congkak meninggalkan sakit itu?
Dan aku seperti terjaga dari tidurku yang teramat panjang dan sepi
Di tidurku kaki ini diikat mati
Di tidurku hati ini pun hanya bisa mengerang dan berteriak

Kini semua pembelajaranku tentang hidup mulai aku terima
Bahwa dunia berputar dan tak hanya diam
Menemukan banyak hal yang mestinya harus dihadapi dan dterima
Kadang manusia egois, hanya mau menerima apa yg mereka sebut menyenangkan
Dan saat mengenal pahit mereka biasanya berlari, menangis, lalu jatuh dan enggan untuk bangun

Aku pernah terpanggil untuk menjadi demikian
Aku pernah menyamakan tangisanku adalah kematian
Rupanya di tidurku dulu aku termasuk ke dalam orang berhati picik
Namun aku tak sebodoh mereka yang lalu sungguh bersiap untuk mati

Aku masih menyimpan harapan untuk esok yang mungkin dan aku tak tahu adalah matiku
Namun esok yang kutemui sepertinya hidup
Dan semakin hari semakin baik

Semua tawa yang kunikmati hari ini
Semua manis yang kucicipi jam ini
Semua kebahagiaan yang kurasakan menit ini
Semua kesempurnaan yang kudapat detik ini
Sebisa mungkin kupertahankan sampai aku benar-benar mati

Dan kamu, hey keajaiban
Kamu selalu ada di tiap kata dan nafas yang aku lontarkan
Kehadiranmu selalu aku rasakan disini dan memaksaku untuk,
bangun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar